(illustrasi:Opiniaku.blogspot.com)
BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Prinsip pelaksanan pendidikan anak usia dini adalah
“bermain seraya belajar” atau “belajar melalui bermain” atau “learning through
playing”. Prinsip tersebut sangat tepat karena dunia anak usia dini adalah
dunia bermain. Sebahagian besar waktunya mereka gunakan untuk bermain. Bagi
mereka bermain adalah hal yang serius.
Karena itu, apapun yang ingin disampaikan orang dewasa kepada anak-anak melalui cara bermain akan lebih gampang diserap dan dipahami anak-anak.. Melalui bermain seluruh aspek-aspek perkembangan dalam diri anak akan tumbuh dan bekembang. Karena itu, seorang pendidik anak usia dini perlu mengatahui hakikat dan arti bermain dan permainan pada anak serta berbagai keterampilan yang berkaitan dengan permainan dan bermain anak.
Karena itu, apapun yang ingin disampaikan orang dewasa kepada anak-anak melalui cara bermain akan lebih gampang diserap dan dipahami anak-anak.. Melalui bermain seluruh aspek-aspek perkembangan dalam diri anak akan tumbuh dan bekembang. Karena itu, seorang pendidik anak usia dini perlu mengatahui hakikat dan arti bermain dan permainan pada anak serta berbagai keterampilan yang berkaitan dengan permainan dan bermain anak.
Pemahaman akan konsep bermain ini juga menjadi dasar bagi
seorang pendidik anak usia dini dalam rangka menyusun pembelajaran anak usia
dini. Namun beberapa keprihatinan yang banyak dikemukakan saat ini tentang
pendidikan anak usia dini adalah bergesernya paradigma bermain menjadi
pembelajaran “calistung” yang hanya mengasah kemampuan kognitif anak. Untuk itu
dirasa perlu mencari format alternatif pembelajaran yang daapt mengakomodir
kegiatan bermain anak.
Keprihatinan lain yang juga mengemuka tentang pendidikan
saat ini adalah masih domonannya peran guru dalam pembelajaran di kelas, guru
yang aktif, sementara anak pasif. Konsep pembelajaran yang konstruktif, dimana
anak membangun dan menemukan pengetahuan sendiri perlu dikembangkan. Salah satu
metode alternatif untuk pembelajaran anak adalah mengembangkan metode kasus.
Dengan metode kasus anak dilatih untuk kritis, berani, percaya diri, mampu
mengkomunikasikan pikirannya lewat bahasa yang baik, mampu menghargai pendapat
orang lain.
Pengembangan pembelajaran Metode Kasus saat ini sebagian
besar baru pada tataran pendidikan tinggi, utnuk level S1 dan S2. Untuk
pengaplikasian pada pendidikan anak usia dini perlu dilakukan
penyesuaian-penyesuaian sesuai kemampuan akedimis anak usia dini yang terbatas
dan konsep pembelajaran bermain sambil belajar. Untuk itu dalam makalah ini
dicoba untuk mencari bentuk pengimplementasian metode kasus pada pendidikan anak
usia dini.
selanjutnya dapat diunduh disini
selanjutnya dapat diunduh disini
0 komentar:
Posting Komentar