Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 26 Februari 2014

Model "Case Study" untuk PAUD

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdtEvK9kdunHDoBZrZ7dvS_cbXKAqsaesNO4wzMUMnWhk7ojmOzTKAnefy1SS-Avrn1TBPcMbMRnb05CQWJrQamztBsie7ld5kJKVDLf_tTAosezhjHRwuAguYaiFSpRM4y7Ys_Ovo3Js/s1600/studi+kasus.jpg 
                                                                                              (illustrasi:Opiniaku.blogspot.com)


BAB I. PENDAHULUAN
1.   Latar Belakang
Prinsip pelaksanan pendidikan anak usia dini adalah “bermain seraya belajar” atau “belajar melalui bermain” atau “learning through playing”. Prinsip tersebut sangat tepat karena dunia anak usia dini adalah dunia bermain. Sebahagian besar waktunya mereka gunakan untuk bermain. Bagi mereka bermain adalah hal yang serius.
Karena itu, apapun yang ingin disampaikan orang dewasa kepada anak-anak melalui cara bermain akan lebih gampang diserap dan dipahami anak-anak.. Melalui bermain seluruh aspek-aspek perkembangan dalam diri anak akan tumbuh dan bekembang. Karena itu, seorang pendidik anak usia dini perlu mengatahui hakikat dan arti bermain dan permainan pada anak serta berbagai keterampilan yang berkaitan dengan permainan dan bermain anak.

Pemahaman akan konsep bermain ini juga menjadi dasar bagi seorang pendidik anak usia dini dalam rangka menyusun pembelajaran anak usia dini. Namun beberapa keprihatinan yang banyak dikemukakan saat ini tentang pendidikan anak usia dini adalah bergesernya paradigma bermain menjadi pembelajaran “calistung” yang hanya mengasah kemampuan kognitif anak. Untuk itu dirasa perlu mencari format alternatif pembelajaran yang daapt mengakomodir kegiatan bermain anak.
Keprihatinan lain yang juga mengemuka tentang pendidikan saat ini adalah masih domonannya peran guru dalam pembelajaran di kelas, guru yang aktif, sementara anak pasif. Konsep pembelajaran yang konstruktif, dimana anak membangun dan menemukan pengetahuan sendiri perlu dikembangkan. Salah satu metode alternatif untuk pembelajaran anak adalah mengembangkan metode kasus. Dengan metode kasus anak dilatih untuk kritis, berani, percaya diri, mampu mengkomunikasikan pikirannya lewat bahasa yang baik, mampu menghargai pendapat orang lain.
Pengembangan pembelajaran Metode Kasus saat ini sebagian besar baru pada tataran pendidikan tinggi, utnuk level S1 dan S2. Untuk pengaplikasian pada pendidikan anak usia dini perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian sesuai kemampuan akedimis anak usia dini yang terbatas dan konsep pembelajaran bermain sambil belajar. Untuk itu dalam makalah ini dicoba untuk mencari bentuk pengimplementasian metode kasus pada pendidikan anak usia dini.

selanjutnya dapat diunduh disini

0 komentar:

Posting Komentar